Kamis, 12 Mei 2022

Dampak Serta Hikmah Covid-19



 Telah kita ketahui dua tahun sudah negara kita Indonesia mengalami penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan. Covid-19 adalah virus baru dan wabah yang pertama kali terjadi di Wuhan China pada bulan Desember 2019. World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai terjadinya kasus pneumonia (Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi) yang terjadi di kota Wuhan, China. Pada tanggal 7 Januari 2020 pemerintah China telah mengkonfirmasi sudah mengidentifikasi virus baru yang kita kenal dengan sebutan virus corona, virus corona mirip dengan virus SARS dan MERS dan telah dilaporkan lebih dari 2.000 kasus yang sudah terinfeksi pada saat itu di China.

 Gejala yang disebabkan oleh virus corona mulai dari flu biasa selain itu ada juga gejala yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrom (penyakit pernapasan menular yang terkadang fatal. Penyakit ini sering menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi), nama virus corona jenis terbaru yaitu Corona virus Disease 2019 yang diumumkan pada tanggal 11 februari 2020 oleh WHO. Virus ini menyebar dengan cepat ke berbagai negara termasuk Indonesia pata tanggal 2 Maret 2020, virus ini memakan korban 6.05 Juta kasus dan 156 ribu meninggal dunia di Indonesia.

 Covid-19 sangat berdampak buruk pada kegiatan ekonomi maupun pada kegiatan sehari hari termasuk pada kegiatan belajar mengajar. Para pelajar harus beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar yang baru yaitu Belajar moda daring dimana para pelajar dan pengajar hanya berjumpa via online meeting yang kita kenal dengan aplikasi zoom atau google meet, bukan hal yang mudah untuk beradaptasi dengan hal baru namun para pelajar dan pengajar mampu melewati lika liku pandemi dengan baik meskipun banyak sekali kendala serta keluhan yang terjadi seperti borosnya kuota ponsel, signal internet yang buruk yang menyebabkan pelajar ketinggalan pelajaran sehingga tidak paham dengan materi yang diberikan. Namun setelah kasus covid-19 menurun sekolah dan kegiatan lainnya pun sudah mulai dibuka kembali walaupun untuk jenjang sekolah terkadang masih PTMT ( Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) yaitu 50% siswa belajar di sekolah 50% siswa belajar dirumah, pelajar yang dirumah akan diberikan materi oleh pengajar via classroom atupun via whatsapp  adapun yang belajar ke sekolah dengan prokes yang ketat 3M  (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Selain berdampak pada pendidikan Covid-19 juga berdampak pada kegiatan ekonomi, contohnya pada bidang pariwisata banyak sekali tempat wisata yang ditutup, hotel ataupun jasa transportasi tidak beroperasi dan dibatasi serta pada jasa travel yang diambang kebangkrutan, tidak sedikit travel yang telah gulung tikar akibat pandemi. Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata serta ekonomi kreatif di Indonesia. sejak bulan Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi pada bulan April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang telah terrangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021 yang diterbitkan oleh Kemenparekraf / Baparekraf.

Jika ditotalkan sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangatlah memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019. Hal ini sangat berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata Indonesia. Adanya pembatasan sosial yang berskala besar hingga ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar. Penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada hotel-hotel di Indonesia. pada bulan Januari hingga Februari, masih di angka 49,17% dan 49,22%. Namun pada bulan Maret menjadi 32,24%, dan memburuk saat memasuki bulan April, yaitu sebesar 12,67%.

Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja. Namun di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.



 Untuk menyelamatkan pariwisata Indonesia berbagai upaya dilakukan. Ada tiga fase “penyelamatan” yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), yaitu Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Normalisasi.

Fase Tanggap Darurat fokuskan pada kesehatan, seperti menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan.

Selanjutnya ialah fase Pemulihan, di mana dilakukan pembukaan secara bertahap pada tempat wisata di Indonesia. Persiapannya sangat matang, mulai dari penerapan protokol CHSE (CleanlinessHealthySafety, and Environmental Sustainability) di tempat wisata, serta mendukung optimalisasi kegiatan MICE (MeetingIncentiveConvention, and Exhibition) di Indonesia.

Terakhir adalah fase Normalisasi, yaitu persiapan destinasi dengan protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah Virtual Travel Fair sejak bulan Agustus-September 2020.

 Kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi tentunya harus memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, serta kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser. Contohnya sebelum pandemi kita masih bisa bebas liburan ke destinasi wisata di Indonesia maupun luar negeri. Namun, dengan adanya pandemi menyebabkan tren pariwisata berubah, seperti liburan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman

Karena hotel cukup berdampak akibat pandemi, tentu sebagai pelaku industri perhotelan tidak bisa hanya mengandalkan staycation. Penyedia hotel juga harus mulai beradaptasi agar bisa bertahan, seperti menawarkan WFH (Work From Hotel), hingga dilengkapinya sertifikat CHSE dari Kemenparekraf/Baparekraf agar pengunjung merasa lebih aman saat berlibur. Keinginan liburan tanpa banyak bertemu orang lain pun mengubah tren layanan paket wisata. Para pelaku industri pariwisata harus mulai memberikan layanan paket wisata eksklusif atau mini group, agar wisatawan merasa lebih aman dan meminimalisir potensi penularan virus saat liburan.

Sedangkan dari sisi destinasi wisata, banyak tempat wisata yang terpukul akibat pandemi COVID-19, bahkan ada yang terpaksa ditutup karena sepi pengunjung. Untuk itu, para pelaku pariwisata harus memanfaatkan inovasi teknologi yang berperan penting dalam mendukung tren pariwisata yang bergeser di tengah pandemi, salah satunya dengan virtual tourism untuk liburan online. Tak kalah penting, bergesernya tren pariwisata di Indonesia berdampak pada beberapa usaha restoran. Agar dapat bertahan, tentu saja pelaku industri restoran harus berinovasi seiringan dengan pergeseran perilaku dan kebiasaan para konsumen.

Karena sekitar 70% orang menggunakan layanan food online (deliverytake away, dan catering) di masa pandemi COVID-19, maka sudah seharusnya pihak restoran  memberikan layanan take away dengan menerapkan contactless service. Bahkan, diperkirakan konsep outdoor dining akan menjadi sangat populer setelah pandemi usai. Hal ini disebabkan karena masyarakat akan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, dan menjaga jarak dengan lainya untuk meminimalkan kontaminasi virus. Itulah beberapa strategi dalam meningkatkan tren pariwisata Indonesia di tengah pandemi, atau bahkan hingga pandemi usai.  Dengan strategi ini diharapkan dapat kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat terpuruk saat pandemi melanda. 

Untuk Pencegahan Penularan Covid-19 kita harus sebisa mungkin menghindari kerumunan ataupun keramaian, mengkonsumsi secara rutin vitamin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan saat sakit, membersihkan dan mendisinfeksi pada barang barang yang sering disentuh ataupun pakaian yang telah digunakan, dan mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai dosis yang berlaku 

Namun apapun yang terjadi akibat musibah ini pasti akan ada hikmah yang kita dapatkan

1. Kita dapat menyadari kekuasan tuhan yang maha kuasa yang mana dapat kita rasakan bahwa kehidupan, kematian, bangkit dan hancurnya sebuah negara ialah kuasa tuhan

2. Kita juga diajarkan untuk tidak sombong karena negara dengan pendidikan yang tinggi, teknologi yang canggih tidak berdaya dengan makhluk allah yang sangat kecil tak tampak mata

3. Selain itu kita juga secara tidak langsung covid-19 sebagai pengingat akan kematian, alam kubur serta akhirat dan menambah ketakwaan kepada tuhan yang maha kuasa.



Selasa, 04 Februari 2020

About Bengkulu

 Bengkulu

Gambaran umum 

Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan :
  • Utara : Sumatera Barat
  • Selatan : Lampung
  • Barat     : Samudra Hindia
  • Timur : Jambi dan Sumatera Selatan
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang dibawah Kesultanan Banten mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Indera Pura semenjak abad ke XVII. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah. Wilayah ini adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian gudang penyimpanan ditempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setalah pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya perjanjian London pada Tahun 1824 Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas didaerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad XIX menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke XX. Saat ini, kegiatan penambangan komersial pernah dihentikan sejak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur.
Wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 tersebut meliputi wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas wilayahnya 19.813 km2, terdiri dari empat Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara (ibukota Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan (ibukota Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri dari 10 kecamatan.
Saat ini Wilayah Provinsi Bengkulu meliputi :
  1. Kota Bengkulu
  2. Kabupaten Bengkulu Tengah
  3. Kabupaten Bengkulu Selatan
  4. Kabupaten Bengkulu Utara
  5. Kabupaten Kaur
  6. Kabupaten Kepahiang
  7. Kabupaten Lebong
  8. Kabupaten Rejang Lebong
  9. Kabupaten Muko Muko
  10. Kabupaten Seluma
Seni dan Budaya

Bengkulu memiliki kesenian batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf arab gundul dan diakui oleh pemerintah RI sebagai salah satu budaya warisan budaya RI serta turut memperkaya khasanah budaya di Indonesia. Kebudayaan bengkulu memiliki beberapa ciri yang berbeda karena dipengaruhi suku berbeda yakni kebudayaan Bengkulu Selatan Suku Serawai, kebudayaan Rejang dan kebudayaan Pesisir. Budaya Tabot merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syariah secara kultural.

Tari Tradisional
Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain ; tari Tombak Kerbau, tari Putri Gading Cempaka, tari Pukek, tari Andun, tari Kejei, tari Penyambutan, tari Bidadari Menimang Anak dan tari Topeng.



Seni Musik
  • Musik Dol
  • Geritan, yaitu cerita sambil berlagu
  • Serambeak yang berupa petatah – petitih
  • Andei-andei yaitu seni sastra berupa nasehat
  • Sambei yaitu seni vokal khas Suku Rejang biasanya untuk pesta perkawinan
Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Bunga Rafflesia Arnoldi, Anggrek Air vanda Hookeriana, Kayu Medang, Meranti, Ratan dan Damar. Tanaman lainnya sangat dibudidayakan oleh masyarkat adalah Minyak Kelapa Sawit, Getah Karet, Kopi, Durian, Jeruk, Sayuran dan lainnya.
Fauna

Beberapa macam hewan seperti Harimau Sumatera, Gajah, Ayam Burgo dan Rangkong adalah hewan yang menempati hutan di Provinsi Bengkulu.

Rumah adatPusako Bubug Limo
Senjata tradisionalKeris Bengkulu
FloraBunga bangkai raksasa
FaunaBeruang madu

Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat dari provinsiBengkuluRumah ini memiliki model seperti rumahpanggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang


   Senjata tradisional 






Flora bengkulu 



Beruang madu 
Fauna khas Bengkulu

Wisata Bengkulu 
  

Wisata Alam
  • Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih, Pantai Tapak Paderi Dan Pantai Zakat (Kota Bengkulu)


Pantai Panjang merupakan pantai yang berada di Provinsi Bengkulu. Pantai ini memiliki garis pantai yang mencapai 7 km dan lebar pantai sekitar 500 meter. Pantai Panjang terletak di Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Teluk Segara, & Kecamatan Ratu Samban       
  • Pulau Tikus (Kota Bengkulu)


Pulau Tikus adalah pulau kecil yang terletak di perairan Pantai Bengkulu. Pulau Tikus ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kota Bengkulu, provinsi Bengkulu. Pulau ini berada di sebelah barat dari kota Bengkulu dan dari pantai-pantai di Kota Bengkulu dapat terlihat


  • Danau Dendam Tak Sudah (Kota Bengkulu)

Danau Dendam Tak Sudah adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Bengkulu. Danau ini berlokasi di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Danau Dendam Tak Sudah memiliki luas keseluruhan 559 dan luas permukaan 68hektare

  • Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Pantai Laguna (Kabupaten Kaur)
Jalan Lintas Barat, Linau, Maje, Kabupaten Kaur, Bengkulu 38963

  • Arung Jeram Sungai Ketahun (Kabupaten Lebong)
Jl. Talang Ratu, Rimbo Pengadang, Lebong Regency, Bengkulu 39261

  • Taman Hutan Hujan Tropis (Kepahiang)

  • Pusat Pelatihan Gajah Sebelat (Bengkulu Utara)



Terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, atau kurang lebih sekitar 132 kilometer dai kota Bengkulu. Seblat bisa ditempuh perjalanan oleh traveller baik menggunakan roda dua maupun roda empat. Lokasinya terletak di kawasan PLG Seblat, disinilah traveller bisa bertanya lokasi Pusat Latihan Gajah tersebut.

  • Danau Mas Harum Bastari & Suban Air Panas (Rejang Lebong)
Jl. Karang Jaya, Selupu Rejang, Rejang Lebong Regency, Bengkulu 39119

  • Pendakian Bukit Kaba (Rejang Lebong)

Gunung Kaba--biasa disebut Bukit Kaba, selanjutnya akan ditulis begitu--memiliki ketinggian 1.952 mdpl dan merupakan gunung api aktif bertipe A. Disebut bertipe A, karena sejarah letusannya di atas tahun 1500 M. Tercatat sejak tahun 1883, telah terjadi 24 kali letusan dan letusan terakhir pada tahun 1952. Sebab itu. Kementerian ESDM mendirikan Pos Pengamatan Gunung Api di Bukit Kaba, satu dari 69 pos pengamatan dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia.

  • Pantai Sungai Suci (Bengkulu Tengah)


Pantai Sungai Suci adalah Objek wisata yang terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. yang kawasannya terbentang sepanjang 2Km, Objek wisata ini berjarak 15Km dari pusat Kota Bengkulu atau sekita 25Km dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno meskipun nama nya Pantai Sungai Suci objek wisata  ini tidak terdapat sungai seperti namanya
  Wisata Budaya dan Peninggalan Sejarah
  • Benteng Marlborough

Benteng Marlborough (Inggris:Fort Marlborough) adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu

         Jl. Benteng, Kebun Keling, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38116
  • Rumah Pengasingan Bung Karno

  • Rumah Fatmawati

  • Parr and Hamillton Monumen

  • Museum Provinsi Bengkulu

  • Makam Sentot Alibasyah

   Wisata buatan 

Waterboom Wahana Surya emang termasuk arena wisata atau arena bermain baru yang ada di Wahana Surya yang terletak di desa Pasar Pedati, Kabupaten Bengkulu Tengah.Harga tiket masuknya  Rp. 30.000 perorang. Kami berempat, jadi kena Rp. 120.000,-. Ini adalah salah satu waterpark terlengkap di Bengkulu

   Something to do 
 Kita bisa mengunjungi tempat tempat wisata alam , sejarah maupun wahana di Bengkulu. 

   Something to see
Kita dapat melihat dan menikmati keindahan  alam yang tuhan ciptakan hingga kita dapat lebih bersyukur atas nikmat yang tuhan berikan 

   Something to buy 
Kita bisa membeli buah tangan seperti : 


Lempuk Durian


Kue Perut Punai


Kue Bay Tat


Tas 




   



Dampak Serta Hikmah Covid-19

 Telah kita ketahui dua tahun sudah negara kita Indonesia mengalami penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditem...